AHLAN WA SAHLAN

Sabtu, 28 Januari 2017

Sejarah Kerajaan Islam Makassar Gowa dan Tallo

Sejarah Kerajaan Islam Makassar
Gowa dan Tallo


Pada abad ke-17 di Sulawesi Selatan telah muncul beberapa kerajaan kecil, seperti Goa, Tallo, Sopeng, dan Bone.

Faktor yang membawa perkembangan Makassar, antara lain sebagai berikut.
1)Terletak di tepi sungai.
2)Letak Makasar yang sangat strategis dalam lalu lintas perdagangan Malaka–Maluku.
3)Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis 1511.
4)Beralihnya sistem pemerintahan di Jawa Tengah ke corak agraris.



Pada tahun 1605 penguasa dari kerajaan kembar Goa dan Tello memeluk agama Islam. Raja Tallo bernama Karaeng Mataoya yang bergelar Sultan Abdullah dengan julukan Awalul Islam dan Raja Goa bernama Daeng Manrabia dengan gelar Sultan Alaudin

Sultan Hasanuddin (1654–1670), Kerajaan Goa–Tallo (Makassar) mencapai puncak kejayaan .


Pertempuran besar meletus pada tahun 1666, Sultan Hasanuddin  kalah 

Isi Perjanjian Bongaya sangat merugikan rakyat Makassar, seperti berikut ini.
1)Wilayah Makassar terbatas pada Goa. Wilayah Bone dikembalikan kepada Aru Palaka.
2)Kapal Makassar dilarang berlayar tanpa seizin VOC.
3)Makassar tertutup untuk semua bangsa, kecuali VOC dengan hak monopolinya.
4)Semua benteng harus dihancurkan, kecuali satu yakni Benteng Ujung Pandang yang kemudian namanya diganti menjadi Benteng Rotterdam.
5)Makassar harus mengganti kerugian perang sebesar 250 ribu ringgit.



Makassar berkembang sebagai pelabuhan internasional, banyak pedagang asing, seperti Portugis, Inggris ,dan Denmark berdagang di Makassar.

Untuk mengatur pelayaran dan perniagaan dalam wilayahnya disusunlah hukum niaga dan perniagaan yang disebut Ade Allopioping Bicarance Pabbalu'e dan sebuah naskah lontar karya Amanna Gappa.

Hasil kebudayaan yang terkenal dari Makasar adalah perahu pinisi dan lambo.



Semoga bermanfaat .. Barakallah .. Wallahu A'lam..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar