5 JURUS AMPUH MENJADI
ORATOR / PEMBICARA PUBLIK YANG JOSSS
Oleh
: Agung WisnuWardhana (aktivis 98)
Kawan-kawan,
berulang kali orang bertanya gimana caranya menyampaikan orasi joss...,
belajarnya gimana Mas...., Langkahnya gimana Mas....., Ajari dong Mas... Walah
seabrek pertanyaan dan pernyataan masuk ke saya...
Lha
aq yang mumet jawabnya he..he..he... Lha gimana gak mumet, lha wong saya gak
pernah belajar khusus soal bagaimana menjadi orator, trainer dan opo lagi lah
sebutan untuk mereka yang bicara di depan publik. Apa yang saya lakukan benar-benar
otodidak belajar dari melakukan saja. Sudah gitu ada yang nyela pertanyaan
lagi,”Lha itu Mas Agung Wisnu kok orasinya keren?!?!” Gubrak..., walah keren
dari hongkong?!?!.. he..he..he... Alhamdulillah kalo sedikit bisa bicara di
depan publik bolehlah, tetapi kalo keren wah jauhlah.
Di
sisi lain, saya sangat setuju bahwa kemampuan berbicara di depan publik sangat
penting dikuasai. Apalagi bagi kawan-kawan yang saat ini sedang berjibaku dalam
dakwah. Kemampuan berbicara di depan
publik adalah salah satu alat penting untuk membangun opini publik, membina
umat dalam forum umum dan memimpin umat ke arah perubahan. Seorang trainer hebat akan mempengaruhi
pikiran dan perasaan partisipan trainingnya. Seorang da’i hebat akan
mempengaruhi pemahaman jamaah dan mendorongnya melakukan perubahan. Seorang orator handal akan memberikan energi
bagi peserta yang terlibat. Seorang
singa podium akan membakar semangat perlawanan rakyat melawan kedzoliman.
Oleh
karena itu, kawan-kawan yang telah mengazamkan diri menjadi pemimpin perubahan,
wis gak usah mikir panjang-panjang segera kuasa kemampuan berbicara di depan
publik. Ucapkan “I must be able” bukan
“I can be able”. Semoga ini menjadi
ladang pahala buat kita semua, aamiin.
Ok
kawan-kawan, alhamdulillah setelah mengais-ngais seluruh pengalaman dan
learning by doing yang pernah saya jalanin, akhirnya saya berhasil mengambil
sari-sari intinya. Dan sari-sari itu
saya rumuskan dalam “5 jurus ampuh menjadi orator / pembicara publik yang
josss”
Sudah
siap menyimak?!?! Are you ready ?!?! Lets go!
1.
Jadilah Dirimu Sendiri
Ini
adalah jurus yang paling penting. Yakinilah dengan penuh kesadaran bahwa
kawan-kawan insya Allah pasti bisa menjadi pembicara publik hebat yang memiliki
kekhasan dan keunikan tersendiri berbeda dengan yang lainnya. Catat “insya
Allah pasti bisa...” dan “kekhasan dan keunikan tersendiri”. Masing-masing diri punya kelebihan, doronglah
menjadi sesuatu yang khas pada diri kawan-kawan. Galilah itu! Tak harus menjadi pembicara
publik seperti si A, si B, si C... Dirimulah pembicara publik hebat itu beda
dengan yang lainnya. Jadilah dirimu
sendiri.
2.
ATM = Amati + Tiru + Modifikasi
Ok,
jurus ke 2 ini adalah jurus percepatan dengan pengaturan yang selaras dengan
jurus ke 1. Amatilah pembicara publik
yang menarik buat kawan-kawan. Amati, lihat dan catat point-point pentingnya.
Kemudian tiru dengan melakukan modifikasi khas kawan-kawan. Jangan lakukan peniruan 100% karena saya
yakin kawan-kawan tidak akan nyaman, karena “dia bukan elu” he..he...he...
Lakukan peniruan dengan modifikasi yang membuat kawan-kawan nyaman dan unik.
3.
CDE = Content + Delivery + Entertain
Content
= materi yang akan kawan-kawan sampaikan (upayakan orisinal, simpel, membumi
dan mudah diaplikasikan).
Delivery
= cara menyampaikan (upayakan atraktif, argumentatif, imajinatif dan inspiratif
sehingga diharapkan tidak ada “jarak” antara pembicara dan audience).
Entertain
= menghibur (supaya tidak jenuh, ngantuk dan bosan).
Ramulah
CDE dalam porsi yang pas. Kemudian saran saya buatlah skrip rinci dan detail
bukan sekedar point-point. Hal ini penting agar CDE yang kawan-kawan rumuskan
jelas porsinya, susunannya, sampai kata dan kalimat atau kelucuan yang akan
diucapkan.
4.
Berlatihlah
Skrip
CDE yang telah kawan-kawan siapkan, latihlah dengan serius dan tekun. Untuk tahap awal minimal 1 minggu sebelum
kawan-kawan tampil sudah mulai latihan.
Lakukan latihan setiap hari agar benar-benar “lanyah” (mengalir dan
tidak kaku).
5.
Jadikan Panggung Teater
Satu
hari sebelum tampil, tuntaskan seluruh latihan. Sebelum istirahat malam (kalau
kawan-kawan akan tampil esok harinya) lakukan proses visualisasi. Visualisasi adalah proses membayangkan dari
mulai kawan-kawan melangkah ke panggung, menyapa audience, mulai menyampaikan
materi, tanggapan audience yang semarak dan bersemangat, sampai closing
materi. Visualisasi akan membuat
kawan-kawan lebih rileks dan siap menghadapi panggung yang sebenarnya.
Esok
harinya minimal 1 jam sebelum naik panggung lakukan lagi hal serupa.
Setelah
gong “pertarungan” sebenarnya telah berbunyi ... tegakkan badanmu... pandang ke
depan... melangkahlah ke panggung dengan penuh percaya diri... singkirkan
suara-suara sumbang yang menyoraki Anda... ucapkan dalam hati “akulah pembicara
hebat itu, aamiin”... dan mainkanlah panggung seperti layaknya pemain teater
yang atraktif....
Pengalaman
ini telah saya lakukan berulang kali dan maknyus hasilnya alhamdulillah. Point
ini saya peroleh saat aktif dalam latihan teater dan puisi di kampung halaman.
Selamat
mencoba... semoga sukses kawan!!!!
Fanspage
FB : @MasAgungWisnu
Twitter
: @MasAgungWisnu
Semoga
bermanfaat..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar