Transformator
Transformator
adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan
bolak-balik. Alat ini terdiri dari dua
buah kumparan. Arus pada salah satu
kumparan akan menghasilkan medan magnet yang akan menginduksi arus pada kumparan lain. Kumparan
yang pertama disebut kumparan primer,
sementara kumparan yang kedua, yaitu
kumparan yang menghasilkan arus induksi disebut kumparan sekunder.
Jumlah lilitan
pada kumparan primer dan sekunder suatu
transformator dapat berbeda atau sama. Perbandingan antara kumparan sekunder dengan kumparan
primer disebut dengan perbandingan
transformator, dinotasikan:
Dengan, Np = jumlah
lilitan pada kumparan primer
Ns = jumlah lilitan pada kumparan sekunder
Pada awal
pembahasan subbab induksi elektromagnetik
telah disebutkan bahwa besar tegangan induksi sebanding dengan jumlah lilitan sehingga berlaku
persamaan:
Dengan, Vp= tegangan
kumparan primer (tegangan primer)
Vs = tegangan kumparan sekunder (tegangan sekunder)
Berdasarkan
Hukum Ohm yang menyebutkan bahwa tegangan berbanding terbalik dengan arusnya, maka
perbandingan arus dapat dihitung dengan
persamaan:
Dengan, Ip = kuat arus primer
Is = kuat arus sekunder
Dari ketiga perbandingan di atas, dapat diperoleh satu persamaan, yaitu:
A. Jenis-Jenis Transformator
Berdasarkan
fungsinya, transformator dikelompokkan menjadi dua, yaitu transformator step-up
dan transformator step-down.
1) Transformator step-up
Transformator
step-up adalah jenis transformator yang
berfungsi untuk menaikkan tegangan induksi. Pada transformator ini, jumlah lilitan pada
kumparan primer lebih sedikit daripada
jumlah lilitan kumparan sekunder (ingat bahwa
tegangan induksi sebanding dengan jumlah lilitan) sehingga arus induksi yang dihasilkan pada
kumparan sekunder akan lebih besar
daripada arus pada kumparan primer. Dengan demikian, tegangan induksi pun akan
naik. Transformator ini digunakan pada televisi untuk menaikkan tegangan 220 V
menjadi 20.000 V.
2) Transformatorstep-down
Transformator
step-down adalah jenis transformator yang
berfungsi untuk menurunkan tegangan induksi. Sesuai tujuannya, jumlah lilitan kumparan
sekunder pada transformator ini dibuat lebih sedikit daripada jumlah lilitan
pada kumparan primer. Transformator ini banyak digunakan pada radio, tape
recorder, dan komputer.
Secara
bersamaan, kedua transformator ini digunakan pada penyaluran listrik dari
pembangkit listrik menuju pelanggan. Pembangkit listrik yang biasanya terletak
cukup jauh dari tempat pelanggan, dapat kehilangan energi yang cukup banyak
pada proses penyalurannya. Faktor utama penyebabnya adalah tegangan dan arus
yang dihasilkan generator relatif kecil. Untuk itu, dalam jarak yang cukup
dekat dari sumber pembangkit listrik, digunakan transformator step-up sehingga
tegangan akan membesar dan energi yang hilang selama penyaluran listrik akan
lebih kecil. Sebelum sampai ke pelanggan, tegangan tinggi yang berbahaya ini
kemudian diturunkan lagi menggunakan transformator step-down yang biasa tersimpan
pada tiang listrik di dekat rumah pelanggan. Selain dapat meminimalisir
kehilangan energi, pemanfaatan transformator ini pun berfungsi untuk menjaga
keamanan dan keselamatan pelanggan dari bahaya tegangan tinggi.
b. Efisiensi Transformator
Ketika kita menggunakan
transformator, kita akan merasakan panas di sekitar transformator tersebut.
Panas yang timbul pada transformator ini merupakan energi yang dihasilkan oleh
inti besi dan kumparan yang telah mengubah sebagian energi listrik yang
dihasilkan menjadi energi panas. Akibatnya, jumlah energi listrik yang
dihasilkan kumparan primer ketika dipindahkan ke kumparan sekunder akan berkurang.
Kondisi ini merugikan karena telah mengurangi hasil kerja transformator
tersebut. Kerugian ini dapat dihitung dari selisih daya pada kumparan primer
dengan kumparan sekunder. Persentase dari perbandingan daya pada kumparan
sekunder dan kumparan primer disebut sebagai efisiensi transformator (η),
dirumuskan:
Dengan, η = efisiensi
transformator
Ps
= daya kumparan sekunder
Pp
= daya kumparan primer
Contoh soal
1.
Ketika digunakan, suatu tranformator ternyata
mengalami kerugian sebesar 2,5 watt. Jika daya pada kumparan primer
transformator tersebut adalah 50 watt, hitunglah:
a.
daya pada kumparan sekunder
b. efisiensi transformator
Penyelesaian:
Diketahui : Pp
= 50 watt, kerugian = 2,5 watt.
Ditanya : Ps dan η
Jawab:
a.
Daya pada kumparan sekunder adalah:
Kerugian transformator => Pp - Ps = 2,5 watt
Ps = Pp - 2,5 watt
Ps
= (50 – 2,5) watt = 47,5 watt.
Jadi, daya sekunder transformator tersebut
adalah
47,5 watt.
b. Efisiensi transormator tersebut
adalah:
Jadi, efisiensi dari transformator
tersebut adalah 95%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar