AHLAN WA SAHLAN

Minggu, 05 Februari 2017

Kebrobokan & Kegagalan Ekonomi Kapitalisme Beserta Sosialisme, Ekonomi Merusak..

Sejarah Lahirnya Ekonomi Kapitalisme





1.    Sebelum ilmu ekonomi modern lahir, faham ekonomi ada adalah ekonomi merkantilisme.

2.    Faham ini memandang bahwa manusia memiliki sifat serakah, egoistis dan mementingkan diri.

3.    Aktivitas ekonomi tidak boleh berjalan sendiri, karena akan menimbulkan penindasan terhadap sesama manusia.

4.    Negara harus berperan dalam mengendalikan kegiatan ekonomi di dalam masyarakat.

5.    Untuk meningkatkan kesejahteraan, negara juga harus memproduksi berbagai komoditi untuk diekspor, guna memperoleh emas.

6.    Merkantilisme ini ternyata gagal menyejahterakan ekonomi rakyatnya, bahkan membuat perekonomian semakin memburuk.

7.    Hal ini mendorong lahirnya faham baru yang dianggap revolusioner pada waktu itu.

8.    Tahun 1776 terbit sebuah buku yang berjudul “The Wealth of Nations” yang ditulis oleh Adam Smith.

9.    Buku ini mengkritik pandangan dasar dari faham merkantilisme.

10. Faham yang memandang bahwa manusia memiliki sifat serakah dan egois, sehingga harus dikendalikan oleh negara, adalah faham yang salah.

11. Sifat serakah dan egois itu tidak boleh ditekan dan dikendalikan oleh negara.

12. Sebab, sifat manusia seperti ini tidak negatif, tetapi justru sangat positif, karena akan dapat memacu pertumbuhan ekonomi dan pembangunan secara keseluruhan.

13. Sifat egoistis manusia ini tidak akan mendatangkan kerugian dan merusak masyarakat sepanjang ada persaingan bebas.

14. Setiap orang yang menginginkan laba dalam jangka panjang (serakah), tidak akan menaikkan harga di atas tingkat harga pasar.

15. Akan ada suatu tangan yang tidak kentara (the invisible hands) yang akan membawa perekonomian ke arah keseimbangan.

16. Pemerintah tidak perlu banyak campur tangan mengatur perekonomian. 

17. Jika banyak campur tangan, pasar akan mengalami distorsi, yaitu terjadi ketidakefisienan dan ketidakseimbangan.

18. Negara juga tidak boleh banyak mengekspor berbagai macam komoditi, tetapi cukup beberapa komoditi tertentu saja dan mengimpor kebutuhan komoditi lainnya.

19. Sehingga akan tercipta keseimbangan pasar internasional dan setiap negara dapat memproduksi komoditi unggulannya secara lebih efisien.

20. Jika mekanisme pasar berjalan secara bebas, maka 3 problem ekonomi dapat diselesaikan secara alami.

21. Mekanisme pasar bebas akan mampu menyelesaikan masalah apa, bagaimana dan untuk siapa.

22. Ke-3 problem ekonomi tersebut akan dapat diselesaikan dengan mekanisme harga yang terbentuk dari proses keseimbangan pasar.

23. Dengan istilah lain, mekanisme pasar bebas akan mampu menyelesaikan masalah: produksi, konsumsi dan distribusi sekaligus.

24. Kekuatan mekanisme pasar akan selalu menuju keseimbangan (equilibrium).

25. Dalam posisi keseimbangan, kegiatan produksi secara otomatis akan menciptakan daya beli untuk membeli barang-barang yang dihasilkan.

26. Daya beli diperoleh dari faktor-faktor produksi seperti upah, gaji, suku bunga, sewa dll.

27. Pendapatan atas faktor-faktor produksi seluruhnya akan dibelanjakan untuk membeli barang-barang yang dihasilkan perusahaan.

28. Inilah yang dimaksudkan dengan Hukum Say bahwa “penawaran akan menciptakan permintaannya sendiri” (supply creates its own demand).







Sejarah Lahirnya Ekonomi Sosialisme

Karl marx merupakan pendiri faham ekonomi sosialisme yang mengkritik keras faham ekonomi aliran klasik.

Dalam memberikan kritiknya, Marx menggunakan asumsi-asumsi dasar yang digunakan oleh aliran klasik.

Dari asumsi-asumsi dasar itulah, kemudian Marx memberikan kritik balik yang sangat telak terhadap faham ekonomi aliran klasik.

1. Surplus labor and value theory

a.       Dalam membangun teorinya, Marx berangkat dari pandangan nilai (value) menurut Adam Smith dan David Ricardo.
b.      Nilai suatu barang itu diukur dari seberapa banyak tenaga yang telah dikorbankan oleh pekerja untuk memproduksi barang tersebut.
c.       Dengan adanya perubahan pola produksi dari sistem yang primitif kepada sistem yang modern, maka akan muncul ketidakadilan dalam ekonomi.

  Pola produksi yang primitif:
a.       Kepemilikan bersifat individual.
b.      Produksi bersifat individual.
c.       Penjualan bersifat individual.
d.      Pembagian keuntungan bersifat individual.
  Pola produksi yang modern:
a.       Kepemilikan bersifat individual.
b.      Produksi bersifat kolektif.
c.       Penjualan bersifat kolektif.
d.      Pembagian keuntungan bersifat individual.

Dalam pola produksi modern, yang bekerja adalah buruh-buruh perusahaan.

Majikan sebagai pemilik perusahaan tidak terlibat dalam produksi, tetapi yang menikmati seluruh keuntungan.

Tenaga buruh hanya dianggap sebagai bagian dari komponen biaya produksi.

Untuk memperoleh keuntungan yang maksimum, metodenya adalah dengan menekan biaya produksi seminimum mungkin (lihat box 1).

Jika nilai barang itu diukur dari besarnya tenaga yang telah dikorbankan, maka sesungguhnya telah terjadi surplus nilai tenaga buruh yang telah diambil oleh majikannya.

Dengan demikian, ekonomi kapitalisme adalah ekonomi yang sangat zalim.

Box 1. Maksimisasi Keuntungan

  TP = TR – TC
  TP max = TR max – TC min
  TC = TFC + TVC
  TC min = TFC min + TVC min
  TVC = bahan baku + tenaga kerja dll
  TVC min = bea tenaga kerja minimal
  TP seluruhnya akan diambil oleh pemilik modal (majikan).

2. The law of capital acumulations

  1. Menurut Marx, dalam persaingan yang bebas, perusahaan yang besar akan senantiasa “memakan” perusahaan yang kecil (lihat box 2)
  2. Maka, jumlah majikan akan semakin berkurang, sebaliknya jumlah kaum buruh akan semakin banyak.
  3. Demikian juga, jumlah perusahaan juga akan semakin sedikit, namun akumulasi kapitalnya akan semakin besar.
  4. Dengan demikian, nasib kaum buruh akan semakin tertindas.

Box 2. Memenangkan Persaingan

  TP = TR – TC
  TP max = TR max – TC min
  TR = P X Q
  TR max = P max X Q max
  TR max tetapi tidak kompetitif
  TR kompetitif = P min X Q max
  Q max hanya damat diperoleh dari modal yang maksimal (modal besar).  
 Perusahaan besar akan selalu memenangkan persaingan bebas.

Solusi Ekonomi Sosialisme

  Untuk menghilangkan ketidakadilan yang terjadi dalam ekonomi kapitalisme, maka Marx memberikan solusi yang sangat radikal, yaitu: penghapusan kepemilikan individu.

  Dengan demikian akan muncul pola produksi yang adil, yaitu:

a.       Kepemilikan bersifat kolektif.
b.      Produksi bersifat kolektif.
c.       Penjualan bersifat kolektif.
d.      Pembagian keuntungan bersifat kolektif.


Itulah solusi yang ditawarkan ekonomi kapitalisme dan sosialisme beserta kerusakannya ..
Ekonomi Islam solusi yang sesungguhnya ,,


Semoga Bermanfaat..

Catatan kaki
Materi Ust Dwi Condro Triono P.hd.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar