Siapa Itu Valentine
Oleh : Ust Luky B Rouf
• Creative Writer
• Inspirator #YukMoveOn | Pengkader Pendakwah
Ideologis
• Publishing Manager Al
Azhar Press
• Kontributor Tabloid
Mediua Umat, dakwahremaja.com
• Owner D’Walimah
Organizer Pernikahan Islami
• Chief Operational
Officer MoveON Inspiration
The World Book Encyclopedia (1998) melukiskan banyaknya
versi mengenai Valentine’s Day : “Some trace it to an ancient Roman festival
called Lupercalia. Other experts connect the event with one or more saints of
the early Christian church. Still others link it with an old English belief
that birds choose their mates on February 14. Valentine's Day probably came from a
combination of all
three of those
sources--plus the belief
that spring is
a time for lovers.”
Kalo ngobrolin Valentine’s
Day (V-Day) cucok
banget kalo dimulai
dari ngebahas si empunya hari, siapa lagi kalo bukan si
Valentine. Yup, Valentine ini bukan Valentino “the doctor” Rossi,
si pembalap tangguh
yang bernomor favorit 46 itu,
tapi Valentine ini yang hidup di masa Romawi kuno, tepatnya di
masa Kaisar Cladius II. Memang ada
beberapa versi cerita tentang
V-Day, termasuk tentang
seseorang yang bernama
Valentine. Ada sebagian versi
menceritakan dengan nama “Valentine”, di cerita lain bernama “Valentino”, bahkan
ada yang bilang juga “Valentinus” (backsound: kali aja saat itu ahli sejarahnya
salah ketik, karena lagi ngantuk ya..hee..hee). Valentine atau Valentinus
sebenarnya adalah nama seorang
Martyr, yakni seorang
Kristen yang terbunuh
karena mempertahankan ajaran agama yang dianutnya. Valentino
adalah nama seorang uskup pada abad ke-3 Masehi di masa Romawi (The
Standart International Dictionary, XVIII, p. 5090).
Catatan mengenai pendeta
yang bernama Santo
Valentine itupun masih
bias karena hingga saat
ini berkembang banyak
versi, termasuk tentang
latar belakang sejarah
vonis hukuman mati yang dijatuhkan oleh penguasa romawi saat itu.
Catatan pentingnya adalah kalo diliat dari segi nama aja, udah ketahuan
belangnya bahwa sejarah tentang orang yang bernama Valentine
itu, nggak jelas.
Mungkin dari sebagian
sobat remaja ada
yang bergumam “ngapain kita
ribut masalah nama
segala, yang penting
khan udah ketahuan
kalo akhirnya orang menyebutnya
Valentine?”. Well, justru
disini letak persoalannya
sobat, kejelasan riwayat nama aja bisa ngebuktiin kalo emang sebenarnya
cerita itu benar, atawa emang menunjuk pada
satu orang. Misal
aja neh, kalo
di kelasmu ada
dua orang yang bernama Parno, padahal keduanya bukan
saudaraan, maka salah satunya kudu diperjelas dengan sederet cirinya
masing-masing. Dari selidik punya selidik, Parno satunya ternyata nama lengkapnya
Suparno, sedang satunya
namanya mirip bintang
film, Parno Karno… (yee.. itu sih Rano Karno).
Ok, kembali ke
masalah Valentine, berarti
satu belang udah
ketahuan dari segi
sejarah nama orang yang
dirayain kematiannya tanggal
14 Februari itu.
Para pastor Romawi menentukan tanggal 14 Februari sebagai Hari
Santo Valentine. Sekarang
ini, hari tersebut lebih dikenal
sebagai hari Valentine. Kemungkinan pertama bahwa tiga nama itu menunjuk pada satu
orang, atau kemungkinan kedua
emang tiga nama
itu untuk tiga
orang yang masing-masing beda.
Mana yang benar? Wallahu’alam. Tapi yang
jelas, sekali lagi ini bukti nyata
senyata-senyatanya, betapa amburadulnya
sejarah orang bernama
Valentine. Mustinya neh, para
pengagum, penikmat V-Day,
udah saatnya menanyakan
kengawuran sejarah V-Day ini.
Kata “Valentine” itu
sendiri berasal dari
bahasa Latin Valentinus
yang artinya gagah perkasa. Ketika
itu, kalo orang
ngasih pujian Valentinus
atau gagah perkasa
sebenarnya ngasih pujian kepada dewa Baal. Sedang Raja Baal yang pertama namanya adalah
Nimrod.Siapa itu Nimrod, trus apa hubungan V-Day dengan Nimrod?
Begini sobat, menurut
legenda Yunani Kuno,
Nimrod ini dikenal
sebagai seorang pemburu anjing
ajak yang gagah
perkasa. Dalam bahasa
Yunani Nimrod lebih
dikenal sebagai Pan, sedangkan
anjing ajak dalam
bahasa Latin disebut
Lupus. Nah, oleh
orangRumawi Nimrod dinamakan
sebagai Lupercus atau
si pemburu anjing
ajak. Kalo sobat pernah denger peringatan atau festival
Lupercalia yang menurut legenda
diperingati setiap tanggal 15 Februari,
nah sebenarnya itu
diambil dari kata
Lupercus. Lupercalia sendiri adalah hari
perayaan untuk mendewakan
Lupercus alias si
pemburu anjing ajak,
alias si Nimrod, alias si dewa
Baal, alias si Valentinus atau Valentine. Tuhhh khan, ternyata bukan Imam
Samudera cs, aja yang punya banyak alias, Valentinus pun punya banyak alias.
Ken Sweiger dalam
artikel “Should Biblical
Christians Observe It?”
(www.korrnet.org) mengatakan kata “Valentine” berasal dari Latin yang
berarti : “Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Yang Maha Kuasa”. Kata ini
ditujukan kepada Nimrod dan Lupercus, tuhan orang Romawi.
Tapi sobat di
versi lain, di
tempat yang sama
di Roma dan
tanggal yang sama 15
Februari, Lupercus justru
untuk menamai sang
Dewa Kesuburan. Dewa
ini digambarkan sebagai laki-laki
yang setengah telanjang
dan berpakaian kulit
kambing. Perayaan Lupercalia adalah
rangkaian upacara pensucian
di masa Romawi
Kuno yang berlangsung antara
tanggal 13-18 Februari,
di mana pada
tanggal 15 Februari
mencapai puncaknya. Dua hari pertama (13-14 Februari), dipersembahkan
untuk dewi cinta (Queen of Feverish Love) bernama Juno Februata. (VCD
Valentines day, Irene Handono)
Wah belang lagi
deh. Ternyata emang
nggak ada kesepakatan
dari para ahli
sejarah tentang Lupercalia. Tapi bukan bermaksud membela atau
membenarkan sejarah Lupercalia, tapi
yang sering dipakai
malah versi yang
pertama. Nggak menutup
kemungkinan versi kedua bisa jadi
juga benar. Waduh, tambah pusing binti bingung ya ama sejarah V-Day? Ok, daripada
pusing tujuh kali 100 keliling putar lapangan, mending dilanjutin dulu
ceritanya. Konon orang Rumawi
banyak yang pengin
anaknya gagah perkasa
kayak Nimrod, makanya mereka
seringkali ngasih nama
anaknya Valentine, termasuk
mungkin ortunya Valentine yang
katanya merupakan seorang pastur yang dipancung di masa Kaisar Cladius II pada
abad III Masehi itu.
Di hari Valentine
biasanya nggak komplit
kalo nggak ada
Cupid sang dewa
asmara. Cupid biasanya digambarkan dalam bentuk malaikat kecil bersayap
dalam keadaan bugil,yang biasanya
bawa panah, dan
siap memanah pasangan
muda-mudi untuk terpanah asmara, katanya sih begitu. But,
tahu nggak sobat, Cupid itu sebenarnya adalah gambaran atau lambang
ketika Nimrod masih
kecil. Makanya kenapa
si Cupid itu
selalu membawa panah, karena
emang menurut legenda
seperti yang saya ceritakan
sebelumnya tadi, kalo Nimrod
adalah seorang pemburu. Cuman yang jadi nggak matching, kalo Nimrod
adalah pemburu anjing ajak,
tapi kalo Cupid
koq digambarkan sebagai
pemanah asmara. Wah, emang amburadul benar ya legendanya?!
Tapi emang dasar orang Pagan, nggak tahu mana benar, mana
salah, yang penting kalo itu udah jadi kepercayaan kakek moyangnya, ya itu yang
terus dijadiin tradisi. Termasuk masih menurut legenda itu juga, diceritakan
kalo di masa mudanya Nimrod adalah seorang cowok yang cakep banget. Bahkan kalo
ditelusur dari kata valentine tadi, Nimrod alias si Valentine adalah gagah
perkasa. Karena saking guantengnya itulah, ia banyak digandrungi sama banyak
kaum perempuan (Daniel 11:37) yang bikin nafsu birahi mereka jadi bangkit terbang
melayang. Itulah kenapa Nimrod di masa kecilnya juga dikasih nama Cupid
yang dalam bahasa Latin disebut
Cupere kalo diterjemahkan dalam bahasa
Inggris sebagai Desirealias
membangkitkan nafsu birahi.
Jadi Cupid itu
memanah bukannya untuk
bikin orang jadi saling jatuh
cinta, melainkan untuk membikin nafsu birahi orang jadi bangkit. Nah loe ketahuan, makanya
kamu nggak usah
bangga deh, kalo
kamu lagi jatuh
cintrong, trus ngerasa di
panah sama si
Cupid, padahal sebenarnya
bukan dipanah tapi
dipanas-panasi untuk bernafsu birahi. Hiii… jijay deh.
So, kegantengan Cupid
alias Nimrod ini
emang ibarat daya
magnet yang luar
biasa dahsyatnya,
sampe-sampe nggak cuman
kaum hawa disekitarnya
aja yang kena
sihir kegantengannya, bahkan ibu kandungnya Nimrod aja Semiramis juga
jadi korban, sehingga akhirnya ia mengawini anak kandungnya sendiri itu. Gubrak
!
Nah, di tanggal 15
Februari, Nimrod dan
Ibunya mengakui kesalahan
mereka, sebagai ibu dan anak.
Padahal di cerita sebelumnya tanggal 15 Februari dinobatkan sebagai festival Lupercalia. Kenapa
bulan Februari? Katanya
si empunya dongeng
bulan Februari itu sebenarnya berasal dari kata Februa yang
artinya penyucian. Ya, penyucian alias pertaubatan dosa si
Nimrod dan ibunya,
yang katanya mereka
akhirnya sadar kalo
percintaan yang mereka lakukan
itu nggak benar. (Catholic Encyclopedia, 1908)
Kerajaan
Babilonia berasal dari
kerajaan Baal yang
memuliakan dewa Baal.
Dalam bahasa kuno Kaldea atau bahasa
Babilonia pada saat itu bal berarti
hati, maka dari itu juga hati
sering jadi lambang dari dewa Baal. Lambang hati ini juga digunakan sebagai
lambang dari hari raya
Lupercalia tersebut. Entah
nyambung atau nggak,
lambing hati juga digunakan sebagai lambang dari hari
Valentine.
Sobat, kalo kamu jeli dan nggak ngantuk baca tulisan ini. Di
awal tadi sudah diceritakan tentang
Dewa Baal. Nah
dewa Baal ini
adalah dewa yang
dibenci oleh Tuhan
nya umat Kristen (Zefanya
1:4). Memang dari segi sejarah (kalo
bisa dikatan sejarah, karena bisa jadi itu hanya dongeng rekaan) sebenarnya
nggak ada kaitan antara kepercayaan Romawi kuno dengan agama
Kristen. Tapi seiring
berkembangnya waktu, pihak
Gereja kayaknya kuwalahan mengatasi
tradisi yang sebenarnya
diakui juga oleh
Kristen sebagai penyimpangan.
Akhirnya ketika agama Kristen Katolik
masuk Roma, mereka mengadopsi upacara ini dan mewarnainya dengan nuansa
Kristiani, antara lain mengganti nama-nama gadis dengan
nama-nama Paus atau
Pastor. Di antara
pendukungnya adalah Kaisar Konstantine dan Paus Gregory I (lihat:
The Encyclopedia Britannica, sub judul: Christianity). Agar lebih mendekatkan
lagi pada ajaran Kristen. Pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi
Kuno ini menjadi
Hari Perayaan Gereja
dengan nama Saint
Valentine’s Day untuk menghormati
St.Valentine yang kebetulan
mati pada 14
Februari (lihat: The World Book Encyclopedia 1998).
Semoga Bermanfaat.. Barakallah..
Sumber : lukyrouf.com
Sumber : lukyrouf.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar